Malam ini, Rabu 27 September 2017, seperti biasanya, Pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (Kwpsi) dilaksanakan di Rumoh Kupi Luwak Jeulingke, akan mengkaji secara mendalam isi dari sebuah kitab kuno Sirat Al Mustaqim, yang dikaryakan oleh peninggalan leluhur kita Ulama sufi dan intelektual terkenal di Asia Tenggara, dengan nama lengkapnya
Syekh Nuruddin Muhammad ibnu 'Ali ibnu Hasanji ibnu Muhammad Hamid ar-Raniri al-Quraisyi, atau nama populernya Syekh Nurdin al-Raniry, beliau adalah ulama dan penasehat Kesultanan Aceh pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Tsani
Syaikh Nuruddin diperkirakan lahir sekitar akhir abad ke-16 di kota Ranir, India, dan wafat pada 21 September 1658. Pada tahun 1637, ia datang ke Aceh, dan kemudian menjadi penasehat kesultanan Aceh hingga tahun 1644. Naskah Sirat al-Mustaqim sebuah kitab fiqih yang sangat lengkap pada periode abad ke-17 tersebut.
Menurut Hermansyah Filolog Aceh, setelah melihat kitab asli pada Kolektor Naskah Kuno Aceh Tarmizi Abdul Hamid, bahwa kitab ini menjadi rujukan pada pemerintah kerajaan Aceh dalam pelaksanaan fiqhiyyah dan ubudiyyah, karna kitab ini dirangkai dari awal mula sebelum melaksanakan tata cara Shalat sampai sesudahnya.
Lebih lanjut Hermansyah juga berpendapat, Kitab ini memang sangat identik dengan beberapa kitab Fiqh ulama-ulama di Jazirah Arab, hanya saja ia ditulis aksara Arab-Jawi, jika ditinjau dari teks naskah ini berisi pembahasan tentang tata cara bersuci (ţahārah), dilanjutkan dengan shalat, zakat, puasa, haji, dan lain-lain.
Pada masing-masing babnya terdapat sejumlah fasal yang berkaitan dengan topik pembahasan. Di bawah bab bersuci misalnya terdapat sebuah fasal pada menyatakan memakai segala bejana dari pada emas dan perak. Kemudian, di bawah bab tentang macam-macam najis (Kitab Najasah), terdapat fasal menyatakan istinjak (membersihkan badan dari najis), dan lain sebagainya.
Kajian Naskah inilah yang akan dibahas pada Pengajian Rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (Kwpsi) malam ini oleh : Ustaz Dr. Moch. Fajarul Falah, MA (Anggota MPU Provinsi Aceh) dengan
Tema: 'Kajian Kitab Ash-Shirathal
Untuk itu, agar lebih mengenal secara mendalam isi kandungan kitab ini, mari kita ramaikan acara pengajian ini, dan terbuka untuk semua kalangan, demikian kata Sekjen Kwpsi Muhammad Saman. (TAH)
0 Komentar