Baba Daud: Seorang Ulama asal Turki dan Tradisi Tulis Menulis.

Naskah Kuno (Manuskrip) Masailal Mukhtadi, Karya Baba Daud Rumi.

Muhammad Daud Baba Rumi, merupakan salah seorang murid dan khalifah Syeikh Abdurrauf as-Singkili yang diakui Ulama legendaris, ulama lintas zaman dan belum tertandingi keilmuannya sampai kepada zaman ini. 

Ulama Aceh ini sangat popular disentero dunia tassauf se Asia. Keharuman nama Aceh sampai saat ini tidak terlepas dengan nama agung Abdurrauf ini juga muridnya yang sangat handal Baba Daud Rumi. 

Kepentingan Baba Daud sebagai seorang Ulama besar dapat dilihat dari kontribusinya dalam mendirikan Dayah Manyang Leupue bersama-sama dengan sang Gurunya. Disamping itu, Baba Daud juga mencurahkan jasanya dalam penulisan tafsir alquran dan tafsir Melayu pertama yang dipakai oleh as-Singkili sebagai referensi utama penulisan Tafsir Bayzawi.

Kitab tersebut berjudul Turjumanul al-Mustafid yang telah berperan penting dalam peningkatan pemikiran Islam didunia Melayu. 

Aspek menarik lainnya adalah tafsir ini pertama kali diterbitkan di Instanbul Turki.
Baba Daud, tak hanya mengkontribusikan hasil karya tulis gurunya, Syeikh Abdurrauf as-Singkili tapi juga menulis hasil karyanya sendiri, Salah satu tulisannya yang terkemuka adalah Risala Masailal li Ikhwanil Muhtadi yang telah dijadikan sebagai buku pedoman utama di Aceh dan di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailan dimana semua negara ini dulunya saling berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Melayu selama kurun waktu 300 tahun terakhir.

Manuskrip yang ditulis dengan menggunakan bahasa Jawi dan tehnik tanya-jawab ini telah diakui sebagai salah satu cara terbaik untuk mengajarkan pengetahuan agama dasar bagi murid-murid yang tidak mengenal bahasa Arab. Kitab ini juga menampilkan beberapa mata pendidikan yang berlainan seperti Akidah, Ibadah, dan lain sebagainya tanpa ada perubahan sedikitpun. Disamping itu pula, ajaran-ajaran dalam tulisan Baba Daud ini telah pernah pula melingkari kegiatan kegamaan di Masailal Muhtadin telah berperan banyak dalam pembentukan karakter keagamaan murid-murid di wilayah tersebut.

Sepanjang karirnya, Baba Daud juga dikenal sebagai seorang guru dan banyak orang-orang penting yng memilih untuk menjadi muridnya. Salah satunya adalah Nayan Baghdadi, anak dari Al-Firus al-Baghdadi, pendiri Dayah Tanoh Abee. Nayan Firus al-Baghdadi menjalani satu fase pendidikannya di Dayah Leupeue Peunayong, sebuah dayah terkemuka di Aceh saat itu dan Baba Daud yang bergelar sebagai Teungku Chik di Leupeue adalah salah satu guru pengajarnya. Setelah menyempurnakan pendidikannya disini, Baba Daud menganjurkannya untuk kembali ke Seulimeum dan mendirikan sebuah pusat kegiatan pendidikan disana. Selain Nayan Firus al-Baghdadi, Syeikh Faqih Jalaluddin juga tercatat sebagai salah seorang murid Baba Daud lainnya yang tidak kalah popularnya. (TAH/MO)

Posting Komentar

0 Komentar