Oleh ; Tarmizi Abdul Hamid Bandar Khalifah , sebuah nama yang sangat indah dan punya makna yang mendalam yang ditabalkan oleh sejarawan untuk Perlak atau Ibu Kota Aceh Timur sekarang ini. Bandar Khalifah ini dibangun pada tahun 225-249 H (840-864 M) Berbicara Adat Aceh, sama seperti kita berbicara Islam, bicara islam dalam pandangan masyarakat Aceh, bicara perjuangan, perjuangan Agama yang telah dilakukan oleh leluhur kita pada masa lalu, yang hari ini kita sebagai pewarisnya berkewajiban melestarikan dan menjungjung tinggi tanpa ba…
Oleh : Tarmizi A Hamid * Perlak Sebagai Bandar Khalifah * Kerajaan Perlak dibangun pada tahun 225-249 H/840-864 M. * Peureulak, nama pohon kayu yang berkualitas tinggi untuk bahan baku Kapal/perahu. * Perlak sebuah Kerajaan Islam yang pertama dan tertua di Sumatera * Musafir pertama yang menduduki Perlak adalah ; Arab, Persia dan Hindi. * Pada Tahun 173 H, 100 orang angkatan dakwah khalifah tersebut, berlayar ke negeri Perlak, dan Nahkoda Khalifah menyamar sebagai pedagang. (Idharul Haq fi mamlaka Farlak karangan Abu Ishak al-Makaran…
Oleh : Tarmizi A Hamid Berdiskusi sisi Kota Subulussalam, Singkil atau Barus, kita terbawa ke nama besar Tokoh dan Ulama besar yang berasal dari Negeri ini, tiada lain Ulama inilah yang Terpopuler dalam perjalanan sejarah dan banyak diperbincangkan oleh sejarawan dunia maupun nusantara, mereka adalah Syekh Hamzah Al Fansuri dan Syekh Abdurrauf As Singkili. Dua Ulama lintas zaman ini akan selalu dikenang oleh manusia sepanjang hayat masih dikandung badan. Aceh punya kebanggaan sendiri dengan sejarah dan budaya yang diwariskan oleh Ulama…
Ilustrasi kesultanan Aceh Darussalam dalam lukisan karya Sayed Dahlan Al Habsyi. PENGANTAR Oleh : Tarmizi Abdul Hamid Banda Aceh, Kota Pusaka Peradaban, merupakan salah satu paparan yang menarik sarat makna bagi kebutuhan kontemporer. Kota Banda Aceh dikenal kekayaannya dengan peninggalan khazanah pusaka budayab aik dalam bentuk benda maupun warisan budaya tak benda. Kekayaan ini sebagai mutiara terpendam dari titipan leluhur Aceh masa lalu yang belum sempat tergali semuanya. Produk budaya masa lalu ini sangat penting dan be…
Sumber : www.mapesaaceh.com oleh Tarmizi A Hamid Sejatinya Aceh memiliki laboratorium budaya atau sebaran Museum disemua daerah kabupaten kota di seluruh Aceh, hal ini sangat penting karena Aceh memiliki pernak pernik kebudayaan terbesar di Nusantara ini. Sejarawan dunia sepakat Aceh lah sebagai pemilik peradaban islam tertinggi di Asia Tenggara, hal ini dibuktikan dengan banyaknya peninggalan Cagar budaya dan berbagai corak ragam produk kebudayaan itu sendiri yang ditinggalkan oleh para pendahulu Aceh masa lalu. Bicara budaya Aceh bica…
Sebenarnya sangat memalukan jika Pemerintah Aceh sekarang bingung dari mana memulai penerapan syariat Islam di Aceh. Sementara khasanah masa lalu yang mengajarkan apa itu local wisdomnya Aceh terus dibiarkan terbengkalai lapuk dimakan waktu, atau dijarah pihak asing. Salah satunya, kitab Mir'at al-Thullab (ditulis oleh Syiah Kuala tahun 1672 M) yang kalau mau membacanya kita harus ke Malaysia,Leiden, atau London. Adapun di Aceh, Anda jangan mimpi bisa membacanya, sebab koleksi naskah ini sudah sangat langka di bumi empunya sendiri…
Tarmizi Abdul Hamid BANDA ACEH – Budayawan dan Kolektor Manuskrip Aceh Tarmizi Abdul Hamid, menilai identitas Aceh sekarang ini semakin tergerus dan dikhawatirkan hilang ditelan zaman, penyebabnya, karena masyarakat tidak lagi melestarikannya. "Identitas ini merupakan tradisi yang ditinggalkan oleh leluhur Aceh pada masa era kejayaan Kesultanannya. Namun, kini semakin ditinggalkan," kata Tarmizi Abdul Hamid atau akrab disapa Cek Midi pada diskusi publik membahas "Identitas Aceh, Masih Adakah?" di Kantor LKBN Antara …