Banda Aceh - 07/01/2020. Sejumlah tokoh Aceh meriahkan Kheunduri Maulid Nabi Besar Muhammad Saw dan santunan anak yatim yang diselenggarakan oleh Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) Selasa pagi 07/01/2020 di Rumoh Aceh Lambada Kupi, Prada Utama Banda Aceh, (7/1).
Di antara tokoh yang hadir antara lain Walikota Banda Aceh Aminullah Usman, Ketua Forbes DPR RI M. Nasir Djamil, M.Si, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Fadhil Rahmi, Lc, tokoh pers Aceh H. Harun Keuchik Leumik, Direktur Utama Bank Aceh Syariah Haizir Sulaiman, mantan ketua Mahkamah Syariah Aceh Dr. Idris Mahmudi, Guru Besar UIN Ar-Raniry Prof. Dr. Syamsul Rijal, M.Ag serta jajaran dari Kodam dan Polresta Banda Aceh serta puluhan tokoh lainnya.
Acara maulid yang dimoderatori oleh Ketua Imam Muda Millenial Aceh Dosi Elfian ini mengambil tema "Mempererat Ukhuwah Islamiyah dan Memperkuat Persatuan Umat di Era Millennial".
Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Alquran dan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw yang dipimpin oleh Qari International, Ust Taqdir Feriza Hasan.
Koordinator KWPSI, Azhari, S. Sos dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini KWPSI sudah berusia delapan tahun. Dan untuk itu pihaknya terus berjuang memberikan kontribusi positif dalam upaya penegakan syariat Islam di Aceh.
"Kami akan terus berusaha untuk terlibat dalam upaya memperkuat implementasi syariat Islam di Aceh bekerja sama dengan semua pihak, " ujar Azhari.
Di antara kontribusi Kwpsi,kata Azhari, pihaknya selama ini KWPSI senantiasa membuat kajian keislaman setiap selasa malam yang diikuti oleh berbagai kalangan baik wartawan maupun masyarakat umum.
Selain pemberian santunan puluhan anak yatim, Maulid Kwpsi juga diisi oleh ceramah agama yang disampaikan oleh da'i kondang Aceh Ustadz Masrul Aidi.
Pemerintah di Aceh baik level propinsi maupun kabupaten/kota, diminta untuk menjadi mediator atau fasilitator bagi upaya rekonsiliasi antar mazhab di Aceh, yang akhir akhir itu suhu perseteruannya meninggi. “Pemerintah hendaknya mampu dan punya kuasa untuk mencairkan suasana komunikasi yang menjurus tegang antara kedua pihak,” ujar Ustazd Masrul Aidi LC, Selasa (07/01/2020) saat menjadi penceramah pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan Kaukus Wartawan Peduli Syaiat Islam (KWPSI).
Menurut Masrul Aidi yang kini menjadi salah seorang da’I muda terdepan di Aceh, upaya rekonsiliasi itu terasa perlu, agar situasi dalam penerapan ajaran keagamaan di Aceh lebih kondusif, dan tidak membuat terjadinya bias di kalangan masyarakat, terutama generasi muda.
Masrul merekomendasikan upaya rekonsiliasi itu bukan dalam bentuk seminar atau sejenisnya, karena justru membuat runyam akibat debat atau lainnya. Namun pemerintah bisa memfasilitasi dlm bentuk perjalanan atau studi banding. Kedua kubu akan terus berdampingan selama perjalanan di lakukan. “Bisa dalam bentuk wisata lokal, domestic hingga mancanegara. Termasuk tentunya perjalanan umrah bersama,” tutur Masrul Aidi, yang juga pemimpin pesantren itu.
0 Komentar